Cinta Kayu Seumur Hidup dan Segalanya tentang Kayu untuk Kehidupan yang Bahagia

Saya Anke, seorang nenek berumur 70 tahun lebih.

Kayu telah mengelilingi saya sepanjang hidup saya, dimulai dengan Tongkat yang menuntun saya jalan, Bintang kayu yang tergantung di atas Tempat Tidur, Kursi kayu tempat saya duduk, Ranjang dan Lemari Baju, Perabot yang ada di Dapur dan di Meja makan, hingga Alat Pijat yang membantu jari jari kaki saya menjadi relax.

Sewaktu saya kecil, saya memiliki kuda goyang dicat cerah dari lempengan kayu yang kokoh dengan papan kursi kecil yang meninggalkan garis-garis merah di sudut-sudut paha. Ada bebek kecil berwarna kuning cerah, terbuat dari kayu dan di atas roda, yang bisa saya tarik di belakang dengan seutas tali yang berdentang sangat keras di atas batu-batuan dan sering jatuh dan harus diletakkan kembali di atas kaki rodanya.

Tempat tidur boneka pertama saya terbuat dari kayu, tempat tidur kecil untuk boneka beruang, dan skuter pertama dengan alas kaki kayu solid!

Lalu ada meja anak-anak kecil dengan 2 kursi tinggi, saya selalu berharap untuk 4 karena saya sering dikunjungi anak-anak lain selain pacar kecil saya dan ketika kami bermain "ayah-ibu-anak" harus ada ruang untuk seluruh keluarga.

Bahkan dapur mainan anak-anak saya terbuat dari kayu: laci kecil dengan kenop kayu, kompor dengan permukaan memasak yang dicat dan perapian yang dicat di bagian depan, dua rak tempat Anda bisa meletakkan cangkir dan piring boneka, panci timah yang penyok masuk ke lemari dapur yang bisa dikunci.

Masih banyak lagi yang saya ingat! Perabotan dan mainan anak-anak yang dibuat dengan penuh kasih ini membuat saya bahagia, sangat senang bahwa mereka sangat penting bagi saya setelah bertahun-tahun. Umur panjang dari hal-hal ini, meski kadang orang membuangnya, membuat saya takjub mengenangnya.

Kayu adalah bahan yang tahan lama, halus untuk disentuh, indah untuk dilihat dan dengan corak dan warna yang berbeda merupakan pendamping hidup dari fase kehidupan.

Dalam pengertian ini: Segera saya akan mengingat lebih banyak! Kepada para sahabat kayu, yang masih Aku ingat setelah sekian lama.

Nenekmu Anke